Kamis, 23 Juni 2016

Kisah Pengusaha Muda yang Inspiratif

Theresia Deka Putri
Saat remaja seusianya disibukan dengan tren busana terkini atau artis idola, Theresia Deka Putri tengah menyusuri jalan-jalan di Jawa Timur. Kala itu, di tahun 2002, Putri yang baru berusia sekitar 16 tahun telah bergabung dalam sebuah tim pemasaran dalam satu perusahaan kuliner. Ia berkeliling dari satu warung kopi, pasar dan berbagai tempat lain untuk memasarkan beragam produk kopi dan teh produksi perusahaan tersebut.
Masa lalu yang penuh kerja keras di usia muda ini, ternyata berbuah manis. Kini di usianya yang ke-29 ini, Putri, begitu ia biasa dipanggil, memegang tongkat komando dari perusahaan kopi luwaknya yang beromzet miliaran rupiah, yakni CV Karya Semesta. Bahkan ketiga komoditasnya, yakni Kopi Luwak Lanang, Lanang Landep dan Gajah Hitam, berhasil menembus pasar Taiwan, Cina, Korea, Malaysia, Jepang, hingga Polandia.
“Sejak SMP saya memang sudah mulai berbisnis untuk tambahan jajan,” ujar perempuan yang besar di Gresik ini ketika diwawancarai dalam sebuah talkshow di televisi swasta. Sepatu atau snack yang dibelinya, ia jual kembali ke tetangga dan teman-temannya. “Modalnya dari tabungan saya sejak TK,” katanya.
Bisnis kecil-kecilannya ini berlanjut hingga SMA, yang kemudian mengantarkannya pada posisi sebagai tenaga marketing di perusahaan kuliner saat usianya masih belasan. Berkat pengalaman keluar masuk pasar dan warung yang rutin ia jalani ditambah dengan kejelian melihat kondisi pasar, Putri berhasil melihat satu peluang usaha yang prospektif, yakni bisnis kopi.
“Saya melihat bahwa kopi memiliki peluang yang sangat baik. Di sepanjang jalan misalnya, dengan mudah kita bisa menemukan warung kopi,” ujarnya.
Berbekal keuntungan dari hasil penjualan sebelumnya dan relasinya dengan para pemilik warung, sekitar tahun 2007, Putri kemudian memberanikan diri untuk menjual kopi komoditasnya sendiri. Bermodal Rp 200 juta, ia memulai usahanya. Ia ‘meminjam’ biji kopi yang akan dibayar belakangan, menyangrai biji kopi tersebut dengan wajan kayu dan tanah liat, menggilingnya, kemudian ia edarkan ke warung-warung kopi. “Awalnya produk yang dijual polosan tanpa merk,” ujarnya.
Namun setelah usahanya mulai berkembang, ia mulai membuat merk sendiri, yang bahkan memiliki identitas berbeda dengan kopi sejenis yang berbeda di pasaran. Kopi luwak yang dipasarkannya, khusus berasal dari hewan jantan, karena itu dinamakan Luwak Lanang. Luwak jantan dipilih karena menurutnya jenis ini memliki enzim yang lebih kuat sehingga menghasilkan rasa dan aroma yang khas. Tak hanya satu, ia juga melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan kopi Lanang Landep yang berasal dari biji kopi berkeping tunggal (peaberry coffee), dan Gajah hitam dari bjii kopi berukuran besar.
Usahanya itu kini telah beromzet miliaran, ia juga telah memiliki sebidang perkebunan kopi sendiri. Perusahaannya bisa menghasilkan hingga 1,6 ton kopi Luwak Lanang tiap tahun, dan angka ini belum termasuk produknya yang lain, yang bila digabungkan bisa mencapai puluhan ton. Ia, terus memperluas bisnisnya dengan memproduksi teh dengan merk Gambung Tea. Sejumlah penghargaan, juga telah diterimanya, termasuk penghargaan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Nicholas Kurniawan
Nicholas Kurniawan adalah sosok pekerja keras dan tak kenal lelah sejak masih kecil. Ia bahkan sudah mulai berjualan sejak usia 8 tahun, sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Tak hanya sekali dua kali ia mengalami kegagalan dalam menjalankan sebuah usaha. Namun ia tidak pernah sekalipun mempunyai pikiran untuk berhenti dari berbisnis.
Meskipun masih di bangku Sekolah Dasar, namun Nicholas Kurniawan sudah banyak mencoba memulai bisnis meskipun saat itu masih dalam skala yang kecil. Ia pernah berjualan makanan dan minuman, namun tidak berlangsung lama dan bisa dikatakan gagal.
Ia kemudian memulai lagi namun berganti produk, kali ini ia menjual pakaian namun sama saja, ia mengalami kegagalan juga di bisnis ini. Meskipun sering mengalami kegagalan, namun Nicho tidak mau disebut gagal, ia lebih suka menyebutnya belum menemukan cara yang tepat untuk mencapai kesuksesan.
Dari berbagai bidang usaha yang telah ia jalani dan menemui jalan kegagalan, baru pada usia 17 tahun ia menemukan #peluang usaha yang sangat besar. Saat itu ia masih duduk di bangku kelas 2 di SMA Kolese Kanisius. Ini berawal dari seorang temannya yang memberikan sepaket ikan Garra Rufa yang biasanya digunakan untuk berbagai terapi. Nah, karena ia merasa ikan tersebut tidak terlalu berguna baginya, ia pun iseng mencoba menjualnya di Forum Jual-Beli di Kaskus.
Tanpa ia kira sebelumnya, ternyata peminat ikan Garra Rufa yang ia post di Kaskus sangat banyak sekali. Hanya dalam hitungan jam, ikan yang ia tawarkan berhasil terjual dan masih banyak orang yang menawarnya. Melihat dari respon luar biasa dari pembeli, ia kemudian mempelajari lebih dalam tentang ikan ini. Kemudian ia tidak lupa bertanya pada temannya dari mana ia mendapatkan ikan tersebut. Dari situ ia mendapatkan supplier untuk ikan Garra Rufa yang ia jual kembali secara online melalui #Kaskus.
Dari mengelola bisnis jual beli ikan Garra Rufa, Nicho mampu menghasilkan 2-3 juta rupiah perbulan. Kemudian bisnisnya semakin berkembang tidak hanya fokus pada satu jenis ikan saja, namun merambah pada segala jenis ikan hias.
Berbekal ilmu yang ia dapat dari pekuliahan, ia kemudian mengembangkan bisnisnya dan membangun sebuah brand dengan nama Venus Aquatics. Dari brand yang ia bangun ini, ia mampu memperoleh pemasukan ratusan juta rupiah tiap bulannya. Dan ia mampu menjual ikan hias ke berbagai daerah di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri.
Meskipun dari aktivitas bisnis melalui brand yang ia kembangkan sudah berhasil mendapatkan pemasukan yang besar, namun Nicho tidak ingin berhenti sampai di situ saja. Bersama dengan teman kampusnya, ia ingin menularkan virus kesuksesan dalam berbisnis pada adik-adik SMA nya melalui Synergy Entrepreneur Academy. Synergy Entrepreneur Academy adalah suatu konsep inisiasi untuk memberikan workshop #startup bisnis bagi para siswa SMA. Dari sini Nicho Kurniawan berharap mampu mencetak 5 juta pengusaha baru.

Hamzah Izzulhaq
Dari latar belakang keluarga menengah, ayahnya yang seorang dosen dan ibunya sebagai guru SMP, sebenarnya secara ekonomi Hamzah bukanlah anak yang kekurangan. Namun memang gelora jiwanya untuk berbisnis tidak bisa dihentikan.
Dulu ketika masih SD ia berjualan pada teman-teman sebayanya sekedar untuk menambah uang saku atau uang untuk jajan. Hamzah sendiri mengaku mulai serius menjalankan sebuah bisnis yaitu ketika ia duduk di bangku SMA waktu itu masih kelas 1.
Saat itu ia mencoba peruntungan dengan menjadi penjual pulsa dan pasar targetnya tetap teman-teman di sekolahnya. Selain menjual pulsa, Hamzah juga menjual buku. Kebetulan pamannnya adalah seorang karyawan di sebuah toko buku besar. Ia kemudian melobi pamannya untuk menjadi distributornya dengan memberikan diskon sebesar 30%. Saat itu Hamzah mampu mendapatkan pemasukan sebesar Rp. 950.000 per semester, penghasilan yang lumayan untuk anak SMA kala itu.
Setelah beberapa kegagalan dalam bisnisnya Hamzah sedikit merenung dan melakukan interspeksi diri. Tak mau berlama-lama dalam penyesalan, ia pun kemudian mencoba berbisnis makanan. Ia pun mulai menjual snack, kue atau pizza di sekolahnya.
Keuntungan yang dapat ia peroleh saat itu adalah 5 juta rupiah. Pada pertengahan kelas 2 SMA, ia mendapatkan peluang bisnis yang lebih besar dan lebih menjanjikan saat ia mengikuti seminar dan komunitas bisnis pelajar dengan judul Community of Motivator and Entrepreneur (COME).
Di situ ia bertemu dengan mitra bisnis yang menawarkan franchise bisnis bimbel bernama Bintang Solusi Mandiri. Kebetulan ada salah satu cabang bimbel yang akan di take over dengan harga jual Rp. 175 juta.
Tentu saja angka yang cukup besar bagi seorang Hamzah Izzulhaq, namun tidak kurang akal, ia kemudian memberanikan diri meminjam uang sebesar 70 juta pada Ayahnya. Dengan modalnya sendiri 5 juta ditambah uang dari ayahnya 70 juta ia bisa mengakuisisi bimbel tersebut dengan kesepakatan kekurangan 100 juta akan ia cicil setiap semester nantinya.
Alhasil bisnis bimbelnya berkembang dengan pesat dan mampu menghasilkan nett provit 180 juta per semesternya. Ia lalu melebarkan sayap bisnisnya dibidang furnitur dengan fokus di bidang sofa bed. Ia pun melegalkan bisnis nya sejak tahun 2011 di bawah bendera CV Hamasa Indonesia dan ia sendiri sebagai direktur utamanya. Perusahaannya pada tahun 2013 mampu meraup omzet 100 juta perbulan dari keseluruhan bisnisnya.

Cara Menciptakan Ide Bisnis yang Kreatif

Lalu seperti apakah ide bisnis yang dapat dikatakan kreatif itu? Berikut ulasannya:
  1. Pertama kalinya
Ciptakanlah sebuah produk atau jasa yang belum ada. Ini memang agak susah untuk didapat, namun bukan berarti tidak bisa. Biasanya bisnis seperti ini suatu saat akan menjadi sebuah kerajaan bisnis yang besar. Salah satu contohnya adalah perusahaan air minum Aqua yang pertama kalinya menjual air putih tanpa rasa di Indonesia.
  1. Berbeda
Jika anda tidak bisa menciptakan sebuah bisnis yang pertama kalinya, jadilah yang berbeda. Steve Jobs menciptakan sebuah ipod. Bukan berarti ipod merupakan yang pertama. Sebelumnya sudah ada mp3 device lainnya seperti Walkman (Sony) dan Discman. Steve Jobs berhasil membuatnya berbeda hingga berhasil merajai pasar mp3 device.
  1. Yang terbaik
Ini yang paling terakhir. Jika anda tidak bisa menciptakan sebuah bisnis yang pertama dan berbeda, maka buatlah bisnis yang terbaik. Untuk menjadi yang terbaik tidaklah sulit. Anda tidak harus berpusing-pusing lagi mencari ide kreatif. Anda tinggal meningkatkan kualitas yang sudah ada. Misalnya anda membuka sebuah bisnis franchise yang cabangnya sudah ada dimana-mana, sudah pasti bisnis anda bukan yang pertama dan bukan yang berbeda, namun anda dapat membuatnya menjadi yang terbaik, misalnya dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik.
Tips Meningkatkan Kreatifitas Untuk Mendapatkan Sebuah Ide Bisnis Kreatif
  • Miliki karakter ingin selalu berbuat baik
Jika anda sudah memiliki karakter ini, otomatis anda akan selalu berfikir, “bagaimana ya membuat hal itu menjadi lebih baik”, “bagaimana ya membuat hal itu menjadi lebih bermanfaat”.
  • Membuka diri untuk menjadi orang yang peka
Mulai sekarang, cobalah untuk lebih memperhatikan keadaan sekitar anda. Baik itu di di bis, stasiun, mall, atau bahkan masjid. Karena semua yang anda lihat itu merupakan inspirasi dari terciptanya sebuah ide bisnis kreatif.
  • Memperluas wawasan
Selain itu, anda juga harus memperluas wawasan anda. Sering-seringlah membaca buku, nonton televisi, browsing, bahkan bermain di sosial media dapat memperluas wawasan kita.
Terapkan ketiga tips ini, dijamin tidak lama lagi anda akan mendapatkan sebuah ide bisnis yang kreatif dan inovatif. Anda tidak perlu susah-susah menciptakan sebuah ide bisnis yang pertama kali. Karena sekarang sudah bukan zamannya anda menciptakan telepon, listrik, ataupun pesawat terbang. Cukup ciptakan sebuah ide bisnis yang berbeda dan terbaik, maka anda pun akan bisa sukses.
http://www.entrepreneurmuslim.com/bagaimana-cara-menciptakan-sebuah-ide-bisnis-kreatifSuryahadi,2008. Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta: Salemba Empat

Hubungan Kewirausahaan dengan Lingkungan

Dalam dunia global, produk luar negeri yang masuk ke dalam negeri menjadi pesaing produk lokal. Begitupula dengan produk lokal dapat diekspor dan menjadi sumber devisa negara. Dalam kondisi perekonomian global dan sangat kompleks, Wirausahawan (pengusaha) dapat tumbuh dengan cara yang berbeda-beda bergantung pada kondisi masing-masing, sehingga tidak ada satu jalan yang pasti dalam membuat peta menuju kesuksesan bagi wirausahawan baru. Sebagai contoh, pengusaha yang berhasil dengan tipe yang berbeda-beda, yaitu :
·                     Jacob Oetama (Kompas-Gramedia Group) dan Liem Sioe Liong(Salim Group) tumbuh dari kecil sampai menjadi perusahaan konglomerasi dalam waktu yang lama namun sangat kuat.
·                     Rusdi Kirana (Lion Air) dan Hary Tanuwijaya (Bakti Investama) yang mulai dari sektor pasar modal kemudian merambah ke sektor lain khususnya media cetak maupun elektronik (MNC Group) dengan membeli perusahaan yang sudah jadi.
·                     Hariono (Bersih Sehat) yang perlahan tumbuh dari kecil sampai mampu mengembangkan usahanya kemanca negara.
·                     Agus Susanto (Kopi Luwak) salah satu produk lokal yang mampu bersaing dengan produk luar negeri (Starbuck dan Coffe Bean) di beberapa Hotel dan Super Mall di kota besar.

Oleh karena faktor lingkungan yang berbeda-beda, maka bentuk usaha dan cara pembentukkannya juga berbeda-beda. Tidak ada jalur tunggal dalam membentuk dan mengembangkan kewirausahaan untuk menuju sukses.

a. Kewirausahaan dan Lingkungan Global 
Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan perusahaan, baik dalam skala nasional, regional maupun global. Sebagai dampaknya ada peluang bisnis baru, tetapi tidak menutup kemungkinan akan menjadi ancaman bagi beberapa bisnis yang sudah ada. Sebagai contoh, kasus teknologi SMS dapat mengancam/menghancurkan perusahaan POS.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan, baik yang bergerak dalam aktivitas lokal maupun global adalah terjadinya berbagai perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.                   Produk-produk baru yang dilempar ke pasar oleh pesaing,
2.                   Perkembangan teknologi komputer dan informasi
3.                   Perkembangan teknologi barang substitusi
4.                   Berbagai penemuan baru
5.                   Adaptasi teknologi yang siap pakai
6.                   Strategi perkembangan teknologi nasional
7.                   Pengeluaran biaya R&D oleh perusahaan pesaing atau perusahaan-perusahaan di dalam satu industri
8.                  Siklus hidup suatu produk (product life cycle)
9.                   Terobosan-terobosan yang dapat meningkatkan produktivitas yang lebih baik di bidang input, pengolahan dan pemasaran
10.               Berbagai ramalan pengembangan teknologi di masa depan

Beberapa hal tersebut di atas, dapat dipandang sebagai tantangan sekaligus dapat dijadikan kesempatan untuk membuktikan dirinya apakah mampu bersaing dengan kemampuan dan kapabilitas yang dimilikinya.

b. Kewirausahaan Sebagai Pemicu Perekonomian Negara 
Kontribusi sektor swasta (perusahaan kecil/UKM maupun perusahaan besar) dalam pembangunan ekonomi tidak bisa disangsikan lagi.
Ada 4 (empat) keunggulan yang dimiliki wirausahawan dalam mendukung perekonomian negara, yaitu :
·                     Mendorong pertumbuhan ekonomi
·                     Meningkatkan produktivitas
·                     Menciptakan teknologi produk dan jasa
·                     Menciptakan perubahan dan kompetisi
Dalam upaya memicu pertumbuhan ekonomi dan sekaligus mempengaruhi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat, wirausaha melakukan berbagai kegiatan sebagai berikut:
·                     Menciptakan lapangan pekerjaan
·                     Meningkatkan kualitas hidup
·                     Meningkatkan pemerataan pendapatan
·                     Memanfaatkan dan memobilisasi sumber daya untuk meningkatkan produktivitas nasional
·                     Meningkatkan penerimaan pemerintah melalui pembayaran pajak.

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh suatu bangsa dalam menumbuh-kembangkan kewirausahaan dengan baik, yaitu:
a. Pembinaan UKM dan Bagi-bagi Modal Belas Kasihan.
b. Pribumisasi Usahawan Yang Gagal.
c. Usaha-usaha Kecil Umumnya gagal Menjadi Usaha Besar.

3. Kebersamaan, Etika & Tanggung Jawab Sosial
Kebersamaan merupakan keselarasan hubungan dan komunikasi yang baik antara pihak pengusaha dengan pihak-pihak internal organisasi dan pihak-pihak eksternal organisasi dengan prinsip saling menguntungkan.

Etika berkenaan dengan tindakan benar dan salah, atau berkenaan dengan kewajiban moral seseorang pada masyarakat. Tanggung jawab sosial adalah kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan, dan melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Maka wirausaha atau perusahaan perlu memberikan konstribusi terhadap perbaikan dan kesejahteraan sosial masyarakat, dengan tidak hanya semata-mata mempertimbangkan keuntungan ekonomi.

a. Kejujuran dan Kedermawanan
“ Pedagang yang jujur sederajat dengan nabi, syuhada, dan, orang shaleh diakherat kelak (hadist) ”

Hadist tersebut merupakan suatu kabar gembira bagi para pedagang maupun wirausaha yang jujur. Bukan saja dijanjikan kehidupan yang sejajar para nabi, orang shaleh dan syuhada di akhirat, pedagang yang jujurpun dapat menikmati buah kejujurannya di dunia.
Arifin Noor, pendiri Harifani Group, perusahaan yang memiliki bisnis mulai dari penjualan karpet, air isi ulang, Bakmi Tebet, Solo Banjar, dan Paliat (masakan khas Tanjung Tabalong), mengatakan bahwa ” dengan mengutamakan kejujuran dalam berbisnis akan sangat mendorong kemajuan dalam berbisnis ”. Dalam berbisnis Arifin Noor, dilandasi nilai-nilai religius (kejujuran dan kedermawanan) menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam berbisnisnya. Maka tak jarang, penghasilan yang ia dapatkan dari berbisnis ia kembalikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

b. Kebersamaan dan Etika Bisnis
Dengan menerapkan kebersamaan secara total (intern dan ekstern) maka kegiatan usaha akan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
Apabila etika bisnis menjadi pedoman dalam berpikir dan bertindak di berbagai kegiatan usaha, serta diterapkan dengan benar, maka akan mencerminkan kualitas dan image perusahaan yang bersangkutan.
Menerapkan asas kebersamaan dan menjalankan etika bisnis secara total, akan menghasilkan:
·                     Terciptanya moral pimpinan dan karyawan perusahaan
·                     Terciptanya hubungan yang sehat dengan pihak-pihak luar perusahaan yang memberikan dukungan kepada realisasi peluang-peluang usaha

c. Azas Etika Bisnis yang Sehat
Secara universal, pendapat Michael Josephson yang dikutip Zimmerer (2005) menyatakan ada sepuluh prinsip etika, sebagai berikut:
1.                   Kejujuran
2.                   Integritas
3.                   Memelihara janji
4.                   Kesetiaan
5.                   Keadilan
6.                   Suka membantu orang lain
7.                   Hormat kepada orang lain
8.                  Sebagai warganegara yang bertanggung jawab
9.                   Mengejar keunggulan dalam segala hal
10.               Dapat dipertanggungjawabkan

d. Tanggung Jawab Sosial Kewirausahaan
Beberapa bentuk pertanggung jawaban sosial wirausaha tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.                   Tanggung jawab terhadap lingkungan
2.                   Tanggung jawab terhadap karyawan
3.                   Tanggung jawab terhadap pelanggan: (1) Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas, (2) memberikan harga yang wajar, (3) melindungi hak-hak konsumen
4.                   Tanggung jawab terhadap investor
5.                   Tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar

Sumber:
http://belajarkomunikasilagi.blogspot.co.id/2012/02/kewirausahaan-dan-lingkungan.html
Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta (Universitas Mercu Buana)


Cara Menentukan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah suatu cara yang digunakan untuk membantu kita membuat dan menjual barang dan jasa yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan pasar target atau selera konsumen yang dituju. Banyak sekali strategi yang diperkenalkan dalam teori-teori pemasaran, namun secara umum strategi pemasaran yang biasa dilakukan dan dapat dipilih adalah:
1.                   Menembus Pasar
Strategi menembus pasar untuk menjangkau sasaran pembeli yang belum tercapai. Upaya-upaya praktis yang dapat dilakukan antara lain:
2.                   Mengembangkan Pasar
Strategi ini dilakukan apabila sasaran pembeli yang lama sudah jenuh atau sudah habis sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru dengan tetap menawarkan barang atau jasa yang lama.
3.                   Mengembangkan Produk
Strategi pengembangan produk mencakup perubahan barang atau jasa dengan tetap menggunakan cara produksi yang lama.
4.                   Melakukan Diversifikasi
Strategi diversifikasi dilakukan dengan cara mengembangkan produk baru yang masih berkaitan dengan produk lama.
5.                   Menerapkan Biaya Murah
Strategi biaya murah didasarkan pada biaya input yang rendah.
6.                   Memfokuskan pada pasar
Strategi fokus pada pasar dilakukan dengan memberikan pelayanan khusus kepada pembeli yang dapat membedakan dengan pelayanan yang diberikan para pesaing
7.                   Melakukan Diferensiasi
Strategi diferensiasi berkosentrasi pada penciptaan barang dan jasa baru yang sangat berbeda.
Menentukan Alat Pemasaran
Alat pemasaran yang dimaksud adalah bauran pemasaran ditambah distribusi, pelayanan dan kekuasaan.
1.                   Hal yang diperlukan dalam menghasilkan produk
a.       Paduan produk yaitu jenis-jenis barang atau jasa yang harus ada dalam satu produk yang dijual. Kita mengenal beberapa strategi paduan produk sebagai berikut:
·                     Aneka pasar: menjual berbagai produk dengan berbagai pembeli.
·                     Pasar khusus: melayani hanya pasar tertentu saja
·                     Produk Khusus: menjual hanya produk tertentu yang sejenis saja
b.      Penampilan Produk tidak hanya meliputi kondisi fisik, melainkan simbolnya.
c.       Pendukung produk berupa pemberian kesan yang mendalam terhadap produk yang dijual
2.                   Hal yang diperlukan dalam menyampaikan barang sampai ke pembeli (Distribusi)
Pendistribusian barang dapat dilakukan langsung ke pembeli yang datang, barang yang diantar ke pembeli atau menggunakan perantara (agen, pedagang besar, took-toko atau supermarket, dan system waralaba)
3.                   Hal yang diperlukan dalam memilih lokasi usaha yang tepat
Memilih lokasi hendaknya memperhatikan kemudahan dan kedekatan dengan pembeli.
4.                   Hal yang diperlukan dalam menentukan harga yang tepat.
Penetapan harga dilakukan dengan cara menetapkan harga psikologis, harga paket, harga gengsi dan harga penuntun.
5.                   Hal yang diperlukan dalam mencari bentuk promosi yang murah dan memilih iklan yang tepat
Promosi yang dilakukan dapat berbentuk hubungan masyarakat, publisitas promosi penjualan, hiasan took, dan iklan.
6.                   Hal yang diperlukan dalam penjualan produk
Semua usaha apa pun dalam pemasaran harus ada penutupan yaitu terjadinya penjualan.
Dalam bagian ini akan dijelaskan tips penjualan untuk peritel maupun jasa pelayanan, termasuk teknik melalui telpon.
a.       Penjualan untuk Peritel
Tahap pertama dalam melakukan penjualan adalah upaya untuk bertemu dengan calon pembeli,  maka kesan pertama harus begitu menggoda dan memberikan kesan yang baik.
Tahap berikutnya  adalah mencari tahu keinginan pembeli,  yaitu dengan pemberian saran, menunjukan kualitas produk, dan memberikan pelayanan terbaik. Dan akhirnya kita harus kenali tanda-tanda untuk menutup suatu penjualan yaitu pembeli memutuskan untuk membeli dan menggunakannya.
b.      Penjualan untuk Produk Jasa
Menciptakan hubungan personal yang baik, sehingga pembeli merasa diterima dengan menyebutkan namanya.
c.       Teknik Penjualan melalui Telepon
Jawab telpon dengan cepat dan tepat, bicara dengan jelas dan langsung  kepada pembeli, dengarkan baik-baik apa yang dikatakan pembeli, konsentrasi dan jangan melakukan pekerjaan yang lain sementara anda sedang berbicara melalui telpon. Kuasai produk dan yakinlah bahwa pembeli yang sedang bicara mengetahui anda bicara dengan senang hati dan tersenyum kepadanya.
d.      Bila berhadapan langsung dengan pembeli, perhatikan:
·         Pertanyaan: penjual harus lebih banyak bertanya daripada member tahu.
·         Checking: penjualan harus mengecek bahwa pembeli mengerti dengan apa yang dikatakannya.
·         Keuntungan: yaitu dengan menjelaskan kepuasan apa yang dapat diberikan produk tersebut kepada konsumen, dan bukan tentang fisik produk
·         Penutupan: jangan ikut memutuskan kecuali diminta oleh pembeli
7.                   Pemanfaatan kekuasaan
Pemanfaatan kekuasaan melalui pendekatan dengan orang-orang yang menetukan kebijakan

Sumber:
http://akuntansi17elisabeth.blogspot.co.id/2012/07/bab-9-merancang-strategi-pemasaran.html
Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta (Universitas Mercu Buana)


Kiat Sukses Pengelolaan Uang untuk UKM

   Walaupun terlihat sangat sederhana, para pelaku UKM perlu menerapkan manajemen keuangan yang baik. Minimal mempunyai buku catatan kas masuk dan keluar. Kebanyakan pelaku UKM lebih tertarik untuk membahas ide dan inovasi bisnis, strategi marketing, produksi dan target penjualan dari pada berbicara manajemen keuangan. Mereka menganggap manajemen keuangan sebagai sesuatu hal yang akan berjalan dengan sendirinya. Kalau bisnis bagus, keuangan juga akan sama bagusnya. Jika usaha untung, maka uang akan mengalir begitu saja. Nah, kalau rugi, keuangannya bagaimana? Ini yang bahaya!!!
   Persepsi tersebut ada benarnya, namun hati-hati bisa menyesatkan. Memang benar, sumber kas usaha adalah penjualan dan keuntungan. Tapi bisnis tidak sekedar bagaimana menghasilkan uang, melainkan juga bagaimana membelanjakan dan mengendalikannya. Sebelum mengalami kerugian, mari kita pelajari beberapa prinsip dasar manajemen keuangan. Dengan sedikit pemahaman, anda bisa meminimalisir kerugian usaha anda.
   Manajemen keuangan tidak hanya sekedar bagaimana mengelola uang kas. Tapi lebih dari pada itu, manajemen keuangan adalah bagaimana anda mengelola kekayaan untuk menghasilkan keuntungan dan memanfaatkan sumber-sumber modal untuk membiayai usaha. Meski sederhana, para pelaku UKM sangat perlu dan dianjurkan untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen keuangan. Berikut beberapa prinsip dasar manajemen keuangan untuk UKM.

1.       Pisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha (UP vs U2)
Kesalahan yang paling banyak dan sering dilakukan para pelaku UKM adalah mencampurkan uang usaha dengan uang pribadi. Mungkin karena usaha masih kecil, anda berpikir tidak masalah jika mencampur uang usaha dengan uang pribadi. Namun yang sering terjadi, anda akan menghadapi sulit membedakan pengeluaran pribadi dan usaha. Sehingga, keperluan pribadi sedikit demi sedikit menggerogoti saldo uang usaha. Jadi, segera pisahkan uang secara fisik. Jika perlu siapkan dua kotak atau amplop atau dompet penyimpanan uang yang berbeda. Akan lebih baik lagi, jika anda menggunakan jasa perbankan. Buka rekening yang khusus digunakan untuk bisnis. Dan yang paling penting, bersikaplah disiplin dalam menerapkan pemisahan ini. Sekali lagi, kuncinya adalah “disiplin” dan “komitmen”
2.       Rencanakan Penggunaan Uang (RPU)
Anda tetap harus merencanakan penggunaan uang anda sebaik mungkin, bahkan saat anda memiliki modal lebih banyak dari yang anda kira. Jangan hambur-hamburkan uang meski saldo kas anda dalam posisi berlebih. Tanpa perencanaan yang matang, segera saja anda akan menemukan diri anda dalam keadaan kekurangan dana. Sesuaikan rencana pengeluaran dengan target-target penjualan dan penerimaan kas. Tunda rencana-rencana belanja modal jika tidak memberikan manfaat dalam meningkatkan penjualan atau menurunkan biaya-biaya. Lakukan analisa “cost and benefit” untuk meyakinkan bahwa penggunaan uang anda tidak bakal sia-sia dan memberikan return yang menguntungkan atau meningkatkan profit usaha.
3.       Buat Buku Pencatatan Keuangan (BKM & BKK)
Mengelola sebuah usaha tidak hanya cukup dikelola dengan ingatan, melainkan harus dengan catatan yang lengkap. Minimal anda wajib memiliki Buku Kas Masuk (BKM) dan Buku Kas Keluar (BKK) yang mencatat keluar masuknya uang. Kemudian anda wajib mencocokkan setiap hari saldo uang secara fisik  dengan catatan anda. Hal ini dilakukan untuk mengontrol transaksi uang dan memastikan tidak ada uang yang terselip. Tahapan selanjutnya, tingkatkan kemampuan administrasi anda untuk mencatat penjualan dan biaya-biaya. Tidak kalah penting, anda juga harus mencatat saldo-saldo hutang piutang, persediaan dan aset-aset tetap anda. Jika mampu, gunakan sistem komputer untuk memudahkan proses pencatatan. Dan lebih super lagi  jika anda bisa menerapkan sistem akuntansi yang memadai, sehingga bisa menampilkan laporan keuangan usaha, minimal dalam bentuk neraca dan laba/rugi.
4.       Hitung Keuntungan dengan Benar (HKB)
Tujuan anda sebagai seorang entrepreneur adalah menghasilkan keuntungan, namun tahukah anda berapa keuntungan yang telah anda dapatkan? Menghitung keuntungan dengan tepat sama pentingnya dengan menghasilkan keuntungan itu sendiri. Bagian yang paling kritikal dalam menghitung keuntungan adalah menghitung biaya-biaya. Sebagian besar biaya bisa diketahui karena melibatkan pembayaran uang tunai. Sebagian yang lain tidak berupa uang kas, seperti penyusutan dan amortisasi. Sebagian lagi belum terjadi namun perlu dicadangkan untuk dikeluarkan di masa mendatang, seperti pajak dan bunga pinjaman.
5.       Putar Arus Kas (PAK)
Jangan hanya berpusat pada keuntungan. Manajemen keuangan meliputi juga bagaimana anda mengelola hutang, piutang dan persediaan. Banyak usaha mengalami kesulitan kas meski catatan akuntansi mereka menunjukkan angka yang baik. Perhatikan bagaimana anda memutar kas. Putaran kas anda melambat jika termin penjualan kredit anda lebih lama ketimbang kulakannya, atau jika anda harus menyimpan persediaan barang dagangan. Anda harus mengusahakan termin penjualan kredit sama dengan pembelian kredit anda. Anda juga harus mampu menekan tingkat persediaan sedemikian rupa agar tetap dapat memenuhi order namun tanpa membebani keuangan.
6.       Awasi Harta, Hutang dan Modal (AHM)
Secara berkala, anda perlu memeriksa persediaan di gudang dan memastikan semuanya dalam keadaan lengkap dan baik. Namun sebelum anda bisa melakukan itu, anda perlu mempunyai administrasi yang memadai untuk mengontrol semua itu. Hal yang sama perlu anda lakukan terhadap piutang-piutang kepada pembeli dan tagihan-tagihan dari suplier. Anda tidak mau ada tagihan yang macet atau kedobelan membayar kepada suplier gara-gara catatan anda berantakan. Jika anda tidak mampu melakukan semua itu sendiri, anda dapat mempekerjakan bagian keuangan dan menetapkan prosedur keuangan yang cukup untuk memastikan bahwa harta kekayaan usaha anda selalu terjaga dengan baik.
7.       Sisihkan Keuntungan untuk Pengembangan Usaha (SKPU)
Anda berhak menikmati keuntungan dari bisnis anda, tapi bukan berarti anda boleh menghabiskannya begitu saja. Anda tetap harus menyisihkan sebagian keuntungan untuk pengembangan usaha. Salah satu tugas penting manajemen keuangan adalah menjaga kelangsungan hidup bisnis dengan mendorong dan mengarahkan investasi ke bidang-bidang lain yang juga menguntungkan.
Semakin besar usaha anda, semakin kompleks pula pengelolaan keuangannya. Ketika usaha anda melibatkan kreditor dan investor, maka semakin tinggi tuntutan untuk mempunyai sistem pencatatan keuangan yang baik. Keberhasilan usaha anda tidak hanya ditentukan oleh kemampuan anda menjual, melainkan juga mengatur keuangan. Semoga bermanfaat.

Sumber:
·                     Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta (Universitas Mercu Buana)